8:14 AM
0


Mortar adalah campuran antara agregat halus atau agregat kasar dengan bahan pengikat seperti semen. Lalu dengan makin berkembangnya teknologi, pada mortar ditambahkan pula bahan filler sebagai pengisi dan additive. Sederhananya mortar itu adalah bahan bangunan berupa material yang bisa digunakan untuk mlester, ngaci, masang bata, masang keramik dll. Loh kok sama dengan fungsi semen?? Ya betul.. memang hampir sama tapi mortar tentu lebih efektif dan efisien serta tepat guna.Karena mortar di design untuk beberapa item pekerjaan.
Misalkan saja ngaci atau acian atau finish coat, dengan mortar maka hasil yang didapat dinding akan tampak lebih baik, mengurangi keretakan yang sering terjadi apabila kita menggunakan semen biasa. Lalu secara definisi kan sudah dijelaskan diatas, lalu contoh produk mortar itu sendiri seperti apa sih? Kalau kita mencampur antara pasir dengan semen dengan perbandingan 1:4 misalnya untuk plesteran, ya itu juga mortar namanya tapi masih bersifat konvensional. Orang banyak salah kaprah disini. Seringkali orang membandingkan kata “konvensional” plester 1:4 ini dengan “mortarplester” produk tertentu. Sebenarnya ya sama­sama mortar, hanya saja yang 1:4 tadi tidak masuk kategori “mortar instan”. Nah apalagi itu mortar instan? Ya inilah tema yang akan kami angkat.. “Mortar Instan” selanjutnya sebut saja “mortar”. Banyak produk mortar yang kini ada di pasaran, namun banyak pula yang belum bisa dijumpai di retail. Sebut saja Plester, Acian, Thinbed, Tile Adhesive, Skimkoat, Floor Screed dsb.

Beberapa produsen mortar menyebut produk mereka bermacam­macam ada yang dengan menggunakan kode ataupun langsung menamai produk mereka dengan item pekerjaannya spt disebut barusan. Jaman dulu, katanya orang menggunakan putih telur dll untuk melekatkan batu bebatuan (membangun candi), lalu dengan ditemukannya “semen” orang beralih menggunakan semen sebagai bahan pengikat untuk masang batu/bata, menghaluskan permukaan/aci dsb. Lalu sekarang ada mortar yang khusus dibuat dan hasilnya lebih baik. Ah masa lebih baik? itu buktinya candi candi atau bangunan2 jaman Belanda masih baik­baik saja walaupun tanpa mortar? Ya benar sekali.. mortar bukan segalanya sih..

Di Indonesia penggunaan mortar boleh dibilang baru bila dibandingkan dengan negara­negara maju sana. Mungkin sekitar tahun 90­an mortar pertama kali diperkenalkan di tanah air. Siapa yang bermain disini? Sebut saja beberapa perusahaan mortar antara lain Uzin, Mortar Utama, Drymix, Prime Mortar dll masih banyak lagi. kami akan share sedikit disini. Mortar Instan Yaitu: produk berupa mortar (semen­pasir­kapur­additive) yang sudah jadi satu, dikemas dalam sebuah kemasan, sifatnya instan hanya tinggal menambahkan air saja dan jadilah. Contohnya: Plester, Acian, Thinbed Anda tinggal buka packing zaknya lalu tuangkan air dan aduk­aduk sampai rata, jadilah adonan mortar siap pakai. Dibandingkan dengan Plester 1:4 konvensional yang harus ngayak pasirnya dulu, lalu nuang semennya diatas pasir ,lalu adukaduk tambahi air ,aduk­aduk lagi.. Naahh kan lebih instan yang pertama tadi. Mortar Instan juga memiliki kelebihan lain yakni sangat sedikit waste/kelebihan adonan karena produk mortar instan sudah bisa dikalkulasi untuk per m2 nya , 1 zak acian dan plester (40 kg) kurang lebih bisa mengcover 20 m2 dinding bata ringan ( HEBEL ) dengan ketebalan 1,5 mm. Anda ada berapa m2 dinding yang akan di plester? ya tinggal dibagi saja, lalu order mortar instannya sekian zak. Penempatan juga lebih efisien, dibanding kita harus menyiapkan lahan untuk pasir dan tumpukan zak semen bila dihadapkan dengan cara konvensional. Dan juga lebih bersih di area pekerjaan bila pakai mortar. Dan efektifitasnya adalah waktu kerja yang lebih cepat dan hasil yang memuaskan. Untuk para praktisi lapangan sebenarnya selain hal teknis yang lebih penting adalah hal ekonomisnya, mana yang lebih ekonomis, pakai mortar atau cara konvensional? Anda coba lihat saja proyek­proyek highrise building di Jakarta, Surabaya, Bandung, Makasar Medan dsb, apalagi di jakarta mortar sudah jadi spek wajib bagi para owner, konsultan dan kontraktor. Memang sih keberadaan mortar ini masih belum banyak dimanfaatkan di proyek­proyek rumahan skala kecil, kalau rumah mewah sudah ada tren terhadap pemakaian mortar ini. Hitung­hitungannya selain dari sisi material produknya juga dalam hal waktu pekerjaan dan hasil tentunya.

Sudah barang tentu proyek skala besar apalagi pasti akan jauh lebih untung dengan adanya pemangkasan waktu pekerjaan di proyek sehingga pekerjaan jauh lebih cepat. Beberapa istilah yang harus dimengerti : ­ Pasta adalah campuran air dengan semen,berfungsi sebagai: a. Pengisi pori­pori diantara butiran­butiran agregat halus b. Bersifat sebagai perekat/pengikat dalam proses pengerasan Fungsi tersebutlah yang dapat menyebabkan saling terekatnya butiran2 agregat dengan kuat dan terbentuklah suatu massa yang kompak/padat. Mortar sebenarnya adalah campuran semen, air, pasir namun ada yang berpendapat bahwa mortar adalah bahan bangunan berbahan dasar semen yang digunakan sebagai “perekat” untuk membuat struktur bangunan. Perbedaan mortar dengan semen adalah pada mortar adalah semen siap pakai yang komponen pembentuknya umumnya adalah semen itu sendiri, filler, dan berbagai jenis additif yang sesuai. Seperti kita tahu, dalam proses penggunaan semen oleh tukang, biasanya kita melihat tukang mencampur semen, pasir ayak, kapur (lime), bata merah halus (opsional), dan air.

 Pencampuran ini tentunya selalu tidak pernah seragam dan juga hanya berdasarkan “intuisi” si tukang. Adanya mortar tentunya merubah konsep cara pencampuran seperti itu karena mortar adalahSemen Instant siap pakai, hanya tambah air, aduk kemudian langsung bisa dipakai. Jenis­jenis mortar. Di Indonesia telah diperkenalkan beberapa jenis mortar, yaitu antara lain :

a. Tile Adhesive (Perekat Keramik)
Ada vertikal (dinding) dan horizontal (lantai), dan juga ada perekat keramik baru diatas keramik lama (tanpa membongkar keramik lama)

b. Tile Grout Sebagai pengisi nat (celah) antar keramik

c. Thin Bed Untuk perekat AAC (Autoclaved Aerated Concrete) alias bata ringan d. Skim Coat Untuk pelapis dinding baru dll

Keuntungan Mortar:
a. Diproduksi di pabrik sehingga kualitas dan kuantitasnya dapat dipercaya jika dibanding dengan pembuatan di lapangan
b. Mudah, tinggal ditambah air saja
c. Adanya penambahan bahan additif pada mortar dapat menanggulangi terjadinya lantai terangkat, dinding pecah­pecah/retak, dll.

0 comments:

Post a Comment